Pena Pelajar NU- Hari Senin adalah hari yang istimewa. Keistimewaan hari Senin, dirasakan Nabi Daud bin Isya (u.100) dan kaumnya bani Israil di Palestina pada periode 1063-963 SM. Sedangkan bagi umat Islam, hari Senin juga tergolong hari spesial, baik dalam konteks sejarah maupun amaliah. Hari Senin adalah hari baik untuk bepergian dan berdagang. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah Saw yang mengikuti jejak Nabi Syits bin Adam untuk bepergian dan berniaga di hari Senin, dan berhasil.
Sejatinya “semua hari baik” karena Allah Swt telah memperhitungkan semua ciptaan-Nya, tinggal bagaimana kita berniat dan berusaha. Namun, dalam konteks sejarah hari Senin sesuai penjelasan di atas Anas Bin Malik menjelaskan, Rasulullah Saw, bersabda.
يَوْمُ سَفَرٍ وَتِجَارَةٍ ، قَالُوا كَيْفَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِأَنَّ فِيْهِ سَافَرَ شَيْتُ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ لِلتِّجَارِةِ وَرَبِّحَ فِي تِجَارَتِهِ
“Hari Senin adalah hari untuk bepergian dan berdagang, para sahabat bertanya, kenapa begitu ya Rasulullah Saw? Rasulullah Saw berkata, karena pada hari Senin nabi Syits Bin Adam pergi untuk berdagang dan berhasil mendapat keuntungan dalam berniaganya.”
A. Fadhilah Hari Senin
1. Salat Sunah
Dilansir dari kitab Ihya Ulumuddin perihal kesunahan salat di hari Senin. Salat sunah di hari Senin berjumlah empat rakaat. Dengan metode di tiap-tiap rakaat, setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali, dan di rakaat kedua membaca Al-Ikhlas sebanyak dua puluh kali, dan di rakaat ketiga membaca Al-Ikhlas sebanyak tiga puluh kali, dan di rakaat terakhir, membaca Al-Ikhlas sebanyak empat puluh kali. Kemudian setelah salam, membaca Al-Ikhlas sebanyak tujuh puluh lima (75) kali dan disempurnakan dengan membaca Istighfar sebanyak tujuh puluh lima kali (75).
اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ لِي وَالِدَيَّ
“Aku memohonkan ampunan Allah Swt yang Maha Agung.” kedua orang tuaku kepada
2. Puasa Sunah
Hukum mengerjakan puasa hari Senin tergolong sunah muakkad dan sangat dianjurkan sebagai pelengkap ibadah. Terlebih amaliah-amaliah di hari Senin disampaikan kepada Allah Swt, baik secara ijmali atau umum. Amaliah manusia dilaporkan kepada Allah Swt setiap waktu. Masing-masing dua kali dalam dua puluh empat jam, siang dan malam, dan di hari Senin ijma’li secara umum dan di hari Kamis secara tafshily diperinci. Sedangkan dalam satu tahun, amaliah manusia dilaporkan dua kali. Pertama di malam lailatul qadar, dan kedua di malam Nisfu Sya’ban-sebagai malam penutupan buku amal manusia dalam satu tahun.
*Hadis Imam At-Tirmidzi menjelaskan, Rasulullah Saw bersabda.
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَاصَائِمٌ
“Semua amal perbuatan disampaikan kepada Allah Swt pada hari Senin dan hari Kamis, maka saya lebih senang ketika amal saya disampaikan, saya dalam keadaan puasa.”
3. Dzikir
Menyerahkan diri kepada Allah Swt-Tuhan alam semesta. Maka dari itu berdzikir adalah salah satu amaliah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dzikir yang disunahkan di hari Senin dibaca sebanyak seratus kali, sebagai berikut.
لا إله الا الله عَزِيزًا جَلِيْلًا يَا عَزِيزٌ يَا جَلِيلُ 100x
Syaikh Syahrawardi, seorang ulama sufi yang kesucian hatinya menempatkannya selalu berdzikir kepada Allah Swt dengan menyanjung Rasulullah Saw beserta keluarganya, kemudian berharap syafaat darinya. Dzikir tersebut dibaca sebanyak seribu kali.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّرٍ
B. Kisah-kisah di Hari Senin
Sejarah mencatat bahwa di hari Senin banyak kejadian, baik kejadian yang membahagiakan, memilukan, maupun mengherankan. Hal ini terdokumentasi dengan rapi, kemudian diterbitkan kembali untuk menggugah hati manusia pada keistimewaan hari Senin. Hari Senin, merupakan momentum spesial kelahiran Nabi Muhammad dan terpilih sebagai nabi dan rasul terakhir yang mengemban risalah tauhid untuk menanamkan moral manusia dengan merobohkan kesom- bongan Jahiliah. Gua Hira menjadi saksi kenabian dan kerasulannya. Kemudian Rasulullah Saw keluar dari gua tersebut dan menuju Madinah. Rasulullah Saw sampai di Madinah di hari Senin. Bahkan kewafatannya bertepatan pada hari Senin tanggal 13 Rabiul Awal dan dimakamkan di Madinah di kamar Aisyah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Nabi Idris seorang raja Mesir pertama sekaligus sosok nabi yang sangat patuh terhadap syariat Allah Swt. Ketekunannya dalam beribadah mengalahkan ibadah seluruh umat di dunia. Idris merupakan orang pertama yang menulis dengan pena, membuat senjata, ahli perbintangan dan penjahit gamis profesional. Dalam menekuni profesi menjahit, Idris selalu bertasbih sebanyak jumlah tusukan jarum yang dijahitkan. Siang malam selalu beribadah dan puasa sehari dan sehari berbuka, dan setiap berbuka makanan sudah siap saji. Sehingga malaikat Izra’il penasaran terhadap sosok Idris yang diidolakan di bumi dan di langit. Malaikat Izra’il menjelma menjadi sosok manusia dan berteman dengannya. Pengalaman bersama Idris selama tiga hari membuat jati dirinya sebagai malaikat maut akhirnya terungkap. Hanya dalam tempo tiga hari mereka bersama, persahabatan terjalin dengan baik antara keduanya. Idris percaya terhadap jati dirinya saat Izra’il Abu Yahya diminta untuk mencabut nyawanya dan mengemba- likannya hidup seperti semula, sampai pada permintaan Idris untuk diperlihatkan neraka dan surga yang akhirnya Idris terhanyut keindahan surga dan menetap di sana. Sementara mereka, mengatakan Idris mendiami langit tingkat dua sampai kiamat, kemudian menjadi penghuni surga abadi
Sumber : Habib Ahmad Alaydrus
Penulis : Yahya Mujtabe