Pena Pelajar NU-Malam Arafah adalah hari yang bertepatan pada tanggal 9 Zulhijjah. Dan dianjurkan untuk memperbanyak amaliah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan bertasbih, tahmid, tahlil, takbir dan memanjatkan doa-doa lain disertai membaca kalimat berikut.
لا إله إلا اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Apabila seseorang tidak dalam kondisi sakit, disunahkan menjalankan puasa
Arafah. Imam Muslim menjelaskan Rasulullah Saw bersabda.
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةً يُكَفِّرُ السَّنَّةَ الْمَاضِيَّةَ وَالبَاقِيَّةَ
“Rasulullah Saw ditanya tentang fadhilah puasa hari Arafah, Beliau bersabda.” Yaitu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lewat dan satu tahun setelahnya.”
Puasa di hari Arafah merupakan media penghubung yang bertujuan untuk meningkatkan iman kepada Allah Swt. Selain puasa sunah, di hari Arafah dianjurkan melakukan salat sunah yang terbagi dua macam. Pertama, sepuluh rakaat dengan metode setiap dua rakaat salam, setelah Al-Fatihah di masing-masing rakaat membaca surah Al-Qadr sebanyak tiga kali dan Al-Ikhlas sebanyak dua puluh satu kali, setelah salam disempurnakan dengan membaca salawat dan istighfar sebanyak 71 kali. Berikut bacaannya.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكَ وَسَلَّمْ أَسْتَغْفِرُ اللَّهُ لِي وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Selain amaliah di atas, dianjurkan untuk menahan hawa nafsu dengan berpuasa di hari tersebut sebagai penyucian jiwa bagi yang tidak beribadah haji dan beraktivitas lain. Karena. uasa di hari Arafah dilakukan Rasulullah Saw lebih utarna puasa dari puasa di bulan Asyura yang terikat dengan sejarah nabi Musa atas keselamatan umatnya dari ancaman Fir’aun. Imam Bukhari menjelaskan Rasulullah Saw bersabda.¹²
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثِرُ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمٍ عَرَفَةً وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَدَ هَؤُلَاءِ
“Tiada hari yang Allah Swt banyak membebaskan seseorang dari neraka selain hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada malaikat. Kemudian Allah Swt, berfirman, “Apa yang diinginkan oleh mereka.
Imam Baihaqi menjelaskan “Barang siapa pada hari Arafah menjaga lidahnya, menjaga pendengarannya dan menjaga penglihatannya, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah Swt.
Selain itu, hari Arafah termasuk waktu mustajabnya doa. Amr bin Syu’aib menjelaskan Rasulullah Saw bersabda.
خَيْرُ الدُّعَاءِ يَوْمُ عَرَفَةً
“Sebaik-baiknya doa adalah pada hari Arafah.” Dalam hal ini menandakan bahwa hari Arafah memiliki keistimewaan di sisi Allah Swt. Sehingga, doa-doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan.
Adapun niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Hanya saja, karena puasa Dziulhijjah merupakan puasa sunnah, maka bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah lafal niat ketika siang hari,
Suber: ¹²kitab riyadhus shalihin, hlm. 497
Penulis: ¹yahya mujtabe ²habib ahmad alaydrus