Bulan ramadhan merupakan salah satu bulan yang sangat mulia dan sangat agung. Tentunya dalam bulan ini tidak boleh mengabaikan begitu saja karena tidak akan mendapatkan manfaat dari kemulian dan keagungannya bulan ramadhan. Bulan yang mulia dan agung ini jadikanlah sebagai madrasah bagi diri kita semua untuk membentuk karakter kita menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Perlu kita ingat kembali bahwa berbuat baik pada bulan Ramadhan akan medapatkan pahala yang berlipat-lipat ganda, maka dari itu perlu kita meningkatkan semangat untuk berperilaku baik dengan harapan bisa menjadi kebiasaan untuk hari-hari selanjutnya hingga bulan-bulan selanjutnya.
Sejatinya, berpuasa bukanl hanya tidak makan dan tidak minum (menahan lapar dan dahaga) begitu saja, tetapi bagaimana juga bisa menahan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. sepertihalnya perkataan ataupun perbuatan dusta. Sebagaimana yang telah digambarkan oleh Rasulullah SAW, tentang hakikat puasa yang artinya:
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka allah swt. tidak berkepentingan ketika ia meninggalkan makan dan minumnya”. (HR. Bukhari).
Sangat jelas dalam hadis diatas sekalipun kita tidak makan dan tidak minum namun jika berbuat dusta maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa keculi hanyalah rasa lapar dan dahaga. Maka dari itu kita selain menahan diri dari lapar dan dahaga juga harus menahan diri dari perbuatan dusta.
Yang terpenting dalam bulan Ramadhan ini kita bisa membina karakter kita menjadi lebih baik dengan meninggalkan perbuatan dusta dan melakukan perbuatan yang baik dengan rajin. karena akan mendapatkan pahala yang lebih besar dari pada ibada diluar bulan Ramadhan.
Adanya bulan Ramadan ini jangan hanya dilewatkan begitu saja. Karena belum tentu kita bisa dihadapkan kembali dengan bulan yang penuh berkah ini pada tahun selanjutnya. Tidak sedikit orang berpuasa namun tidak bisa merealisasikan puasa yang sesungguhnya. Sehingga puasa dan ibadah bulan Ramadhan tidak memberikan pengaruh baik terhadap dirinya.
Mengingat hadist Rasul yang artinya:
“Berapa banyak orang yang berpuasa namun hanya mendapat lapar dan dahaga, dan berapa banyak orang yang melakukan qiyamullaili namun hanaya menahan tidurnya”. (HR. Ibnu Mjah).
Maka dari itu, sudah seharusnya kita menjadikan Ramadhan ini sebagai ajang perbaikan diri agar terbentuk karakter yang baik dalam diri kita ini.
Oleh : Khoir