Pena Pelajar NU- Hari Selasa adalah hari istimewa bagi Nabi Sulaiman putra tunggal Nabi Daud (u. 66) dan kaumnya bani Israil di Palestina pada periode 989-923 SM. Sedangkan dalam konteks Islam, hari Selasa merupakan hari spesial pengobatan. Segala macam penyakit pasti disertai obat untuk mengobatinya. Maka dari itu, berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan sangat baik di hari Selasa. Dalam konteks pengobatan, terdiri dari dua macam pengobatan tradisional dan pengobatan modern. Namun yang paling penting yaitu menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati. Di samping hari pengobatan, di hari Selasa Allah Swt juga menciptakan binatang ternak dan yang kemudian boleh menyembelihnya.
Dilansir dari kitab klasik yang di dalamnya berisi pendapat sebagian ulama, memuat tentang ciptaan Allah Swt, yaitu:
1. Hari Ahad, Allah Swt menciptakan langit dan bumi.
Maka barang siapa yang hendak menanam dan membangun sebaiknya di hari Ahad.
2. Hari Senin Allah Swt menciptakan matahari dan bulan yang dikelilingi oleh bumi. Maka di hari Senin baik untuk bepergian.
3. Hari Selasa Allah Swt menciptakan binatang ternak dan halal disembelih, maka yang hendak terapi bekam sebaiknya di hari Selasa.
4. Hari Rabu Allah Swt menciptakan lautan dan sungai dan halal meminumnya, maka barang siapa yang hendak berobat sebaiknya di hari Rabu.
5. Hari Kamis Allah Swt menciptakan surga dan neraka dan mengizinkan orang masuk surga, maka barang siapa yang memiliki hajat yang ingin dikabulkan sebaiknya dilakukan di hari Kamis
6. Hari Jum’at Allah Swt menciptakan Adam dan Hawa dan menikahkannya, maka barang siapa yang hendak menikah sebaiknya di hari Jum’at.
A. Fadhilah Hari Selasa
Fadhilah dari sebuah ibadah adalah pahala yang menjadi amal baik yang karenanya akan mendapat pengampunan. Maka meningkatkan ibadah dengan media kesunahan berpotensi sebagai penyempurna amaliah yang lain.
1. Salat Sunah
Salat sunah mampu memengaruhi karakter manusia menjadi lebih baik. Karena perkara sunah adalah nilai tambah dari sebuah ibadah. Hadis riwayat Umar bin Khathab menjelaskan, Rasulullah Saw bersabda.
مَنْ صَلِّي لَيْلَةَ الثلاثاء يَقْرَاءُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةِ الْكِتَابِ مَرَّةً وَإِنَّا انْزَلْنَا وَقُلْ هُوَ أَحَدٌ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعْتَقَ اللَّهِ رَقَبَتَهُ مِنَ النَّارِ وَيَكُونُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَائِدَهُ وَدَلِيْلَهُ إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa melakukan salat sunah dua rakaat malam Selasa, setiap rakaat membaca Al-Fatihah satu kali, surah Al- Qadr tujuh kali, dan surah Al-Ikhlas tujuh kali, maka Allah Swt akan membebaskan jasadnya dari neraka, dan besok pada hari kiamat salat tersebut akan membimbing dan menunjukkan jalan ke surga.”
Imam al-Ghazali menjelaskan perihal kesunahan salat di hari Selasa dengan fadhilah yang sangat besar berupa pengampunan dari segala bentuk dosa selama tujuh puluh hari, dan apabila ditakdirkan meninggal di hari Selasa, maka ia akan mendapat pahala syuhada dan penghapusan dosa selama tujuh puluh tahun. Berikut metode salat sunah di hari Selasa yang terbagi dalam dua macam:
Pertama, salat sunah dua rakaat, setelah membaca Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing- masing dibaca lima belas kali. Dan setelah salam disempurnakan dengan membaca ayat kursi, dan istighfar sebanyak lima belas kali.
Kedua, salat sunah dua puluh rakaat, masing-masing rakaat setelah Al-Fatihah, membaca ayat kursi dan Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.
2. Dzikir
Di hari Selasa tercatat terjadinya sebuah tragedi berdarah dua bersaudara Habil dan Qabil yang merenggut nyawa. Maka kita, dianjurkan memperbanyak baca salawat sebanyak seratus kali agar kita mendapat syafaat dan berdzikir kepada Allah Swt agar kita selalu diselamatkan dari malapetaka.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد النَّبي الأمي وعلي اله وصحبه وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
“Ya Allah Swt semoga rahmat tercurahkan kepada sayyidina Muhammad saw Al-Ummi dan semoga juga tercurahkan kepada segenap keluarga dan para sahabatnya, dan semoga Allah Swt memberkahi dan memberi keselamatan,”
Imam Syahrawardi selalu membaca dzikir berikut seribu kali.
لا حَوْلاً وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيُّ الْعَظِيمِ
“Tiada daya dan upaya di dunia kecuali Allah Swt yang Maha
*Tinggi dan Maha Agung”*
B. Tragedi Berdarah Hari Selasa
Dalam syariat Adam menikahi saudara kandung diperbolehkan untuk perkembangan populasi manusia. Hawa yang dikaruniai anak kembar dampit empat anak yang masing-masing berpasangan. Hingga saat lahirnya Habil saudara kembarnya Damimah, dan Qabil saudara kembarnya Iqlimah. Mengikuti syariat Adam setiap saudara kembar, berarti mereka berpasangan. Habil berparas tampan dan Damimah sebaliknya. Sebagaimana Qabil berparas jelek dan Iqlima sebaliknya. Habil berprofesi sebagai peternak dan mengelola hewan ternak, dan Qabil mengelola sawah.
Saat usia mereka layak untuk menikah sebagaimana tyariat Adam, saudara kembar adalah jodohnya. Namun, hukum tersebut dibatalkan oleh Allah Swt dengan menukar perjodohan mereka. Habil berpasangan dengan Iqlima sedangkan Qabil dijodohkan dengan Damimah. Qabil menolak perjodohan tersebut, sehingga Allah Swt memberikan Adam sebuah tongkat untuk mendidiknya. Namun, solusi tersebut tidak berhasil. Kemudian Allah Swt berpesan kepada Adam untuk menyelesaikan perseteruan di antara mereka, dengan berkorban keikhlasan dari sesuatu yang mereka miliki. Habil mematuhinya dan mempersembahkan sesuatu dari ternaknya yang paling bagus, sebaliknya Qabil yang menolak dalam hatinya mempersembahkan sesuatu yang paling jelek dari sawahnya dan dibawa bersama Habil ke pegunungan.
Kemudian awan bercahaya mendekati persembahan Qabil, lalu berpaling menuju dombanya Habil dan dibawa ke atas pertanda bahwa korban persembahan Habil diterima. Menurut sejarawan domba tersebut diturunkan kembali di zaman nabi Ibrahim menjadi pengganti sembelihan nabi Isma’il. Qabil bertambah marah dan seolah-olah dirasuki setan. la menanam penyakit hasad dengki (penyakit pertama yang diciptakan Iblis di dunia yang darinya akan timbul sifat-sifat tercela lainnya). la kemudian mencari cara untuk membunuh saudaranya Habil.
Kemudian setan menjelma menjadi sosok manusia dan mengajari tindak pembunuhan dengan menindihkan batu ke benda lain, hingga salah satunya pecah. Terbesit di pikiran Qabil, bila hal demikian dilakukan kepada Habil, pasti ia akan meninggal. Saat Adam ke Makah, Qabil yang telah merencanakan pembunuhan, akhirnya melakukannya di waktu siang, saat Habil berteduh di gunung Qasiyun (sekarang Syiria). Qabil menindihkan batu ke kepala Habil yang menyebab- kannya meninggal seketika. Rasulullah Saw bersabda,
لا تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الْأَوَّلِ كَفْلٌ مِنْ دَمِهَا لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ
Tidaklah setiap jiwa yang terbunuh secara teraniaya melainkan dosa atas tertumpahnya darah tersebut ditanggung oleh anak ada yang pertama, karena dialah yang pertama kali melakukan pembunuhan tepatnya di hari Selasa di gunung Qasyiyun (Syiria). “
Sebagai pembunuh pertama kali, Qabil belum bisa memperlakukannya seperti orang yang meninggal. Qabil menggendongnya dan dibawa mengelilingi sekitarnya. Hingga Allah Swt mengirim burung gagak ia bertengkar sampai salah satu darinya meninggal. Kemudian, gagak tersebut mengais tanah dengan kaki dan paruhnya lalu menguburkannya. Qabil dengan menyesal dan dalam hati berguman, betapa bodoh dirinya tidak bisa memperlakukan saudaranya seperti burung gagak tersebut yang menguburkan saudaranya Habil.
Kematian Habil menyisakan kesedihan yang berkelanjutan bagi Adam yang selama tiga ratus tahun tidak bisa tertawa, begitu juga dengan Hawa saat mengetahuinya. la menjerit histeris yang kemudian menjadi kebiasaan manusia setelah dilanda musibah kematian. Kejadian berdarah tersebut, menyebabkan Hawa haid untuk pertama kalinya. Itulah duka sangat dalam yang dialami oleh Adam dan Hawa.
Kemudian Adam dianugerahi anak sebagai pelipur lara dan dinamai Syits. Adam menyerahkan kepemimpinan manusia kepadanya dan mengatasnamakan bani Adam yang terlibat perang dan dimenangkan Syits dengan meninggalnya Qabil.
Sumber
Habib Achmad Alaydrus H.R Ahmad I: 430. Kitab Ghayah Maksud, Syaikh Abdullah Bin Muhammad Bin Humaid.
Punulis Yahya mujtabe