Pena Pelajar NU-Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kokop gelar acara Talk show dalam rangka MUSLIMAT Akbar yang ke- IX dengan tema “urgensi Muslimat dalam rumah tangga dan negara”.
Acara ini ber tempat di desa mano’an kec. Kokop kab. Bangkalan (25/07/24). Dan di hadiri oleh (Nenk Sheila hasina) beliau selaku pemantik di acara talk show ini, dan seluruh pimpinan ranting muslimat NU se kec. Kokop, IPPNU, Pagar nusa.
Acara ini juga di kemas dengan shalawat al habsyi oleh jam’iyah nurul muhibbat yang berasal dari muslimat NU kokop sendiri
Ketua PAC muslimat Nyai (Mas’odetul qomariyeh) menyampaikan bahwa acara kali ini beda dengan acara yang sebelum-sebelumnya yang biasanya di isi dengan mauidhatul hasanah, namun diisi dengan talk show
“Acara Talk show ini memiliki dua alasan, yang pertama muslimat ini muslimat akbar yang terakhir pada masa periode ini karena akan dilaksanakannya pemilihan ketua baru, yang kedua supaya memenuhi kebutuhan seluruh kaum ibu muslimat wabil khusus kepada muslimat NU Kokop”.
Beliau juga menyampaikan bahwasanya Muslimat NU Kokop ini juga memiliki banyak prestasi selama 5 tahun ini diantaranya Muslimat terbanyak sekabupaten bangkalan dan Muslimat terbaik sekabupaten bangkalan. Ungkapnya
Kepala puskesmas Nyai (Zeitun Emawati) menyampaikan bahwasannya sangat mensupport penuh adanya kegiatan yang sangat mulia ini yang di adakan oleh Muslimat NU Kokop.
Beliau mengajak semua warga bahwa yang memiliki anak atau keluarga yang hamil diperkenankan untuk di bawa kepada tenaga kesehatan di desa masing-masing atau ke puskesmas langsung, karena saat ini puskesmas Kokop memiliki program persalinan gratis, dan apabila memiliki kesulitan yang harus di tangani oleh dokter spesialis maka puskesmas Kokop siap membantu mengantarkan pasien samapai ke tujuan.
Acara ini juga di meriahkan dengan berbagai kuis sehingga seluruh ibu muslimat sangat antusias menjawab pertanyaan, dan kuis ini bukan untuk muslimat saja namun seluruh masyarakat diperkenankan untuk menjawab pertanyaan tersebut
(Nenk Sheila hasina) kali ini menyampaikan bahwasannya di era sekarang banyak yang nikah di usia dini namun banyak juga yang bercerai, beda dengan zaman dulu meski nikah muda tidak banyak yang bercerai karna zaman dulu banyak orang yang kona’ah atau penurut.
Beliau juga mengutip dauh Sayyid muhammad Alawi almaliki, “perempuan yang baik itu seperti apa?, perempuan yang baik ialah perempuan yang tidak banyak menuntut kepada suami, Karna sesungguhnya ridhanya seorang perempuan ialah sabar.” Pungkasnya
Terakhir beliau memberikan sebuah ijazah (tirakat) yang dibaca seribu kali (1000×) setiap hari dan di mlm jum’at sepuluh ribu kali (10.000×) dengan membaca shalawat صلى الله على محمد.
Pewarta : Mufar || Editor : Andisrf_