Pena Pelajar NU-Agama Islam sangat memerhatikan kebersihan lingkungan hidup dan badan, terutama mulut yang sering kali menimbulkan rasa kurang nyaman. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada umatnya untuk bersiwak.
لولا أن أشق على امتي لامرتهم بالسواك عند كل وضؤ اي أمر إيجاب
Jika tidak memberatkan bagi umatku, maka aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak ketika berwudhu “perintah yang wajib” (Syaikh Abdul Aziz Almalibari Fathul Mu’in,{Nurul Huda Surabaya} halaman-7)
Kita disunnahkan bersiwak pada setiap keadaan
والسواك مستحب في كل حال الا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا عند تغير الفم وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة
Hukum siwak adalah Sunnah di setiap keadaan, kecuali setelah tengah hari bagi orang yang berpuasa. Dan siwak itu hukumnya sunnah muakkadah ditiga tempat, yaitu ketika mulut mulai berubah menjadi bau, ketika bangun dari tidur dan ketika mau shalat baik shalat tersebut Fardu atau Sunnah ( Syaikh Abi suja’, Ahmad bin Husain, mantul ghoyah{Nurul Huda} halaman-4)
Sunnah muakkadah tersebut tidak hanya di tiga tempat itu melainkan lebih banyak lagi seperti membaca Al-Qur’an, membaca hadits dll.
Dan juga Bersiwak itu hukumnya sunnah muakkadah tidak hanya bagi orang yang punya gigi saja melainkan juga bagi orang yang tidak punya gigi (ompong) juga Sunnah muakkadah
وانما يتأكد السواك ولو لمن لا اسنان
Dan siwak itu Sunnah muakkadah walaupun bagi orang yang tidak punya gigi (Syaikh Abdul Aziz Almalibari Fathul Mu’in,{Nurul Huda Surabaya} halaman-7)
Dari keterangan diatas bisa disimpulkan bahwasanya kita dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk mejaga kebersihan dan kesehatan mulut (Gigi, gusi dan lidah)
Kholil As