Pena Pelajar NU- KH Abdurrahman Kautsar beliau kiai muda asal ploso yang kerap disebut dengan Gus Kautsar. Beliau menjelaskan para kiai yang sangat berbahaya dimasyarakat dan munculnya tokoh muda yang membuat propaganda ditenagh-tengah masyarakat.
Kiai yang berbahaya ini adalah ia mengaji hanya saja untuk mecari makan dan dijadikan sebuah ladang untuk mencari makan, tidak mengaji denagan niatan karena Allah Swt. Kiai semacam tersebut sanagtlah berbaya terhadap mayarakat.
“Setiap hari kelauar dari mulutnya ajakan kepada Allah Swt., cuma ia sebenarnya pelari dari Allah Swt.” Jelas Gus Kautsar.
Kiai-kiai semacam itu hanya saja memperalat ilmunya untuk mencari kehidupan didunia, untuk mencari makan, sebagai bangga-banggan untuk dirinya bukan untuk berdakwah lillahita’ala.
Baca Juga; Kajian Risalah Aswaja: Ketua MWCNU Kokop Jelaskan Kaum Ibahiyun Saat Ini
Bahaya yang kedua, muncunlanya tokoh-tokoh muda yang membuat masyarakat tidak kompak, sehingga terjadi perpecahan, permusuhan ditengah-tengah ummat.
“Suatu ketika para ulama mu’tabaroh diambil olleh Allah Swt. dan dipanggil oleh Allah Swt. tentunya akan dimabil pula keilmuannya. Kemudian muncul tokoh-tokoh muda baru yang omongannya, ajakannnya malah membuat masyarakat dan ummat berbenturan” lanjut Gus Kuatsar.
Pada zaman seperti hal tersebut maka akan mengucilkan dan tidak lagi menjadikan pertimbangan para sesepuh, karena sudah dianggap tidak mu’tabar atau tidak penting. “yang paling membahayakan adalah ketika para sesepuh itu dianggap tidak mu’tabar, tidak penting” tegas Gus Katsar.
Baca Juga; KABAR, IPNU IPPNU Mandung Bentuk Kader Ber-Ukhuwah
Kesimpulan yang menjadi perhatian, jadilah kiai yang betul-betul berilmu dan mengaji di jalan yang benar karena Allah Swt. insyaallah akan dilancarkan urusan rezekinya. Dan yang kedua tetaplah bergandengan denagan para sesepuh, jangan membuang barang jadi yang mu’tabar agar tidak membahayakan.
Beberapa penjelasan ini disampaikan langsung oleh KH Abdurrahman Kautsar dalam Chanel YouTube Santri Ngapak 17 Juni 2022.
Penulis: Khoirul Umam
