Tanpa Lawan! Musaffa Safril, Nahkodai Ketua PW GP Ansor Jatim 2024-2028

Pena pelajar NU-Sambutlah Musaffa Safril, Ketua PW GP Ansor Jatim masa khidmat 2024-2028. Pria kelahiran Sumenep, Madura, itu menggantikan Syafiq Syauqi setelah terpilih secara aklamasi pada Konferwil XV di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Senin (12/08/2024).

Usai terpilih, Safril bersyukur dan bangga atas kepercayaan Ansor dari berbagai daerah di Jatim. Dalam menakhodai Ansor Jatim, fokus utamanya yakni memperkuat kaderisasi di berbagai tingkatan.

“Kaderisasi adalah fondasi utama organisasi ini. Kami akan memaksimalkan baik kaderisasi formal, informal, maupun nonformal,” ucapnya.

Selain itu, dia menekankan pentingnya penguatan ekonomi kader melalui berbagai kegiatan tematik dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

Safril juga menegaskan, Ansor Jatim akan sejalan dengan program-program yang dicanagkan Pimpinan Pusat (PP), termasuk pelaksanaan Ansor University yang akan diintegrasikan di Jatim.

Sebelumnya, mucul calon kandidat lain yakni Mohammad Abid Umar Faruq alias Gus Abid tapi kemudian mundur dari arena Konferwil.

Keputusan Gus Abid mundur sebagai kandidat cukup mengejutkan, karena disebut-sebut mengantongi dukungan dari 21 Pimpinan Cabang (PC) dan 375 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor se-Jatim.

Spekulasi yang berkembang, Gus Abid mundur karena adanya tekanan dari pihak tertentu. Tekanan itu menjadi hal yang dilematis baginya bila tetap maju.

Gus Abid sendiri belum bisa dihubungi dan tidak terlihat di arena Konferwil XV GP Ansor Jatim.

Diketahui, Gus Abid adalah Ketua PW GP Ansor Jatim periode 2018-2019. Saat ini dia menjabat Ketua Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Bidang Infrastruktur Jaringan dan Distribusi Kader.

Banyak Hal Baru

Sementara itu mantan Ketua PW GP Ansor Jatim, Syafiq Syauqi alias Gus Syafiq saat pembukaan berharap Konferwil XV menghasilkan rekomendasi-rekomendasi program kerja seperti yang dicanangkan Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin.

“Karena ketua umum menyadari kiai (KH Hasan Mutawakkil Alallah/tuan rumah), tahun depan sudah tidak ada kontestasi politik. Jadi Ansor tidak bisa lagi menjadi kader seperti kader ikan lele, semakin keruh semakin bahagia. Tidak ada lagi,” selorohnya.

Ansor ke depan, lanjut Gus Syafiq, bukan lagi seperti 5 atau 10 tahun yang lalu. Tapi akan banyak hal baru dan ini membutuhkan kepemimpinan baru pula di Jatim.

Di sisi lain, sebagai ketua yang telah mengemban amanat selama 5 tahun plus bonus 1 tahun memimpin Ansor Jatim, Gus Syafiq akan mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan.

“Semoga kepemimpinan berikutnya, GP Ansor Jatim bisa selaras, senapas, satu hati dengan pimpinan pusat, berjaya bersama dengan pimpinan pusat,” ucapnya.

Pewarta : Andi surif

Exit mobile version