Pena Pelajar NU- Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) keluarkan ikhbar awal bulan Rabiul Awal (Maulid) 1445 Jatuh pada hari Ahad Legi 17 September 2023 M (mulai malam Ahad) atas dasar Istikmal. Hal tersebut berdasarkan surat keputusan LF PBNU nomor Nomor 043/LF-PBNU/IX/2023, yang diumumkan pada 30 Safar atau 15 September 2023 pukul 19.30 WIB di Jakarta
Di lansir dari laman NU Online, bahwa Keputusan tersebut berdasarkan saksi para perukyatul hilal di 21 titik lokasi yang dilaksanakan pada 29 Safar/15 September 2023. Di mana pada kesempatan tersebut tidak ditemukan hilal di seluruh lokasi.
“Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Jumat Wage 29 Shafar 1445 H/15 September 2023 M pada 21 titik di seluruh Indonesia. Seluruh lokasi tidak melihat hilal.” Tulis pengumuman tersebut.
“Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Rabi’ul Awwal 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi 17 September 2023 M (mulai malam Ahad) atas dasar istikmal.” Lanjut poin pengumuman itu.
Oleh karena itu, Maulid Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awwal 1445 H dapat diperingati pada Kamis, 28 September 2023 M atau mulai Rabu (27/9/2023) malam.
Diketahui bahwa bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal merupakan bulan dimana Rasulullah saw dilahirkan. Atas dasar tersebutlah bulan Maulid menjadi bulan istimewa bagi para umat Islam di dunia, sehingga banyak orang berbondong-bondong untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad tersebut.
Dilansir dari NU Online dalam tulisan “Selamat Datang Rabiul Awal 1441 H! Berikut Keutamaan Bulan Maulid”, Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.
Menurutnya, justru kesempatan tersebut merupakan momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad.
Maka dari itu, pada bulan Maulid ini bagus diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah.
Di kutip dari laman NU Online, “Rabiul Awal 1444 H mulai Malam Ini, Berikut Keutamaan Bulan Maulid”. Di katakan bahwa Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala. Ia menganjurkan pada bulan Rabiul Awal ini, umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, berkumpul, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lain.
Bulan Rabiul Awal menjadi salah satu bulan yang tergolong mulia karena di dalamnya terdapat sejarah kelahiran manusia paling mulia di muka bumi. Kenapa Rasulullah tak dilahirkan di bulan Muharram, Rajab, Ramadhan, atau bulan-bulan yang dimuliakan syariat? Sayyid Muhammad Ibn Alawi Al Maliki dalam kitabnya Adz-Dzakhâir al-Muhammadiyyah menjelaskan, Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu. Namun, justru masa atau waktu itulah yang menjadi mulia sebab Nabi Muhammad lahir. Artinya, Nabi-lah yang mengangkat derajat bulan tersebut, bukan sebaliknya.
Sumber: NU Online
Oleh: Lie (tim redaksi pena pelajar Nu)